Tokoh Idola | BIOGRAFI LIONEL MESSI (Bagian Kedua)
Lanjutan dari Bagian Kesatu
Foto: Google
Thanks to: Iskaruji dot com
Tokoh Idola | BIOGRAFI LIONEL MESSI, LEGENDA HIDUP BARCELONA---
Sebelas tahun yang lalu, tepatnya 14 Desember 2000, bisa dikatakan hari paling penting dalam sejarah Barcelona khususnya Lionel Messi. Pada hari itu, bocah kurus berpostur pendek berusia 13 tahun turun dari pesawat.
Sang bocah masih imut dan lugu. Ia berjalan menyusuri kemegahan bandara slah satu kota yang didesain nyentrik tersebut. Artistik di setiap pojok kawasan Catalonia tak perlu disangsikan lagi. Inilah salah satu kota di Spanyol yang selalu menjadi tujuan para pelancong.
Dibarengi sang ayah dan seorang pria bernama Horacio Gaggioli selaku agen, kedatangan Messi tidak menarik perhatian orang lain.
Selepas dari bandara, Messi kecil yang kesehariannya hidup penuh keterbatasan di kampung halamannya, Rosario, Argentina, menuju istana megah bernama La Masia. Di sanalah markas penggemblengan pemain-pemain muda klub Barcelona.
SEMPAT DIRAGUKAN BARCA
Kedatangan Messi tidak serta-merta diterima. Staf tim Catalan, pesimistis saat melihat posturnya yang kurus dan pendek. Pesimisme makin meningkat setelah mengetahui Mesi juga menderita penyakit hormonal.
Risiko besar akan ditanggung Barca bila merekrut Messi. Mereka harus membiayai perawatan medis 900 euro per bulan atau Rp 11 juta tiap bulan untuk pertumbuhan fisik bocah itu. Mereka berpendapat, lebih baik Messi kembali ke Argentina.
Mendengar itu, ayah Messi langsung marah. Dia juga sontak mengancam kembali ke Argentina saat itu juga. Di tengah situasi memanas itu, Direktur Olahraga Barcelona, Rexach bersedia mengontrak Messi. Pada perkembangannya, Rexach mengaku melakukan itu karena intuisi saja.
Dan kini, apa yang diyakini Rexach, terbukti.
Sebelas tahun yang lalu, tepatnya 14 Desember 2000, bisa dikatakan hari paling penting dalam sejarah Barcelona khususnya Lionel Messi. Pada hari itu, bocah kurus berpostur pendek berusia 13 tahun turun dari pesawat.
Sang bocah masih imut dan lugu. Ia berjalan menyusuri kemegahan bandara slah satu kota yang didesain nyentrik tersebut. Artistik di setiap pojok kawasan Catalonia tak perlu disangsikan lagi. Inilah salah satu kota di Spanyol yang selalu menjadi tujuan para pelancong.
Dibarengi sang ayah dan seorang pria bernama Horacio Gaggioli selaku agen, kedatangan Messi tidak menarik perhatian orang lain.
Selepas dari bandara, Messi kecil yang kesehariannya hidup penuh keterbatasan di kampung halamannya, Rosario, Argentina, menuju istana megah bernama La Masia. Di sanalah markas penggemblengan pemain-pemain muda klub Barcelona.
SEMPAT DIRAGUKAN BARCA
Kedatangan Messi tidak serta-merta diterima. Staf tim Catalan, pesimistis saat melihat posturnya yang kurus dan pendek. Pesimisme makin meningkat setelah mengetahui Mesi juga menderita penyakit hormonal.
Risiko besar akan ditanggung Barca bila merekrut Messi. Mereka harus membiayai perawatan medis 900 euro per bulan atau Rp 11 juta tiap bulan untuk pertumbuhan fisik bocah itu. Mereka berpendapat, lebih baik Messi kembali ke Argentina.
Mendengar itu, ayah Messi langsung marah. Dia juga sontak mengancam kembali ke Argentina saat itu juga. Di tengah situasi memanas itu, Direktur Olahraga Barcelona, Rexach bersedia mengontrak Messi. Pada perkembangannya, Rexach mengaku melakukan itu karena intuisi saja.
Dan kini, apa yang diyakini Rexach, terbukti.
CATATAN PRESTASI MESSI
Sepuluh tahun kemudian sejak kedatangannya di Barca, Messi yang berjuluk si Tomat Merah mampu menguasai dunia. Tiga kali penghargaan pemain terbaik Eropa Ballon D'or diraihnya secara berturut-turut.Sederet piala telah dipersembahkan Messi buat Barcelona. Terhitung selama 2011, Barca menjuarai La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.
Messi berhasil menyamai prestasi legenda sepakbola dunia yang pernah tiga kali memenangi gelar pemain terbaik. Mereka adalah Johan Cruyff (1971, 1973, dan 1974), Michael Platini (1983, 1984, dan 1985), serta Marco Van Basten (1988, 1989, dan 1992).
Sejak pemilihan pemain terbaik dunia digelar FIFA pada 1991, Ronaldo juga meraihnya tiga kali (1996, 1997, dan 2002), lalu Zinedine Zidane (1998, 2000, dan 2003).
Satu hal yang perlu ditiru dari Messi adalah sikap rendah hatinya. Ia tidak pernah terlihat sombong meski telah ditasbihkan sebagai penguasa dunia.
Di masa keemasan kariernya, Messi tetap menunduk dan bahkan menghargai jasa rekan-rekannya terutama gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, yang dinilainya memiliki pengaruh besar dalam raihan semua penghargaan.
Sepuluh tahun kemudian sejak kedatangannya di Barca, Messi yang berjuluk si Tomat Merah mampu menguasai dunia. Tiga kali penghargaan pemain terbaik Eropa Ballon D'or diraihnya secara berturut-turut.Sederet piala telah dipersembahkan Messi buat Barcelona. Terhitung selama 2011, Barca menjuarai La Liga, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.
Messi berhasil menyamai prestasi legenda sepakbola dunia yang pernah tiga kali memenangi gelar pemain terbaik. Mereka adalah Johan Cruyff (1971, 1973, dan 1974), Michael Platini (1983, 1984, dan 1985), serta Marco Van Basten (1988, 1989, dan 1992).
Sejak pemilihan pemain terbaik dunia digelar FIFA pada 1991, Ronaldo juga meraihnya tiga kali (1996, 1997, dan 2002), lalu Zinedine Zidane (1998, 2000, dan 2003).
Satu hal yang perlu ditiru dari Messi adalah sikap rendah hatinya. Ia tidak pernah terlihat sombong meski telah ditasbihkan sebagai penguasa dunia.
Di masa keemasan kariernya, Messi tetap menunduk dan bahkan menghargai jasa rekan-rekannya terutama gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, yang dinilainya memiliki pengaruh besar dalam raihan semua penghargaan.
Narasi: Repro BPost edisi cetak, edisi 13 Januari 2012
Foto: Google
Thanks to: Iskaruji dot com