Pantun, Salah Satu Sastra Klasik Berbentuk Puisi
Umumnya, pantun merupakan sajak percintaan, yang sering dibacakan dalam pesta pernikahan. Pantun ini terdiri dari empat baris. Kedua baris pertama disebut sampiran.Di dalamnya berisi perumpamaan, ibarat, atau ucapan yang tidak bermakna. Fungsi sampiran adalah sebagai penyelaras rima. Adapun kedua baris terakhir adalah isinya. Di dalamnya berisi nasihat, kerinduan, sindiran, teka-teki, ataupun guyonan.
Syarat-syarat pantun adalah sebagai berikut:
1.Terdiri atas empat baris.
2.Tiap baris terdiri atas 9 sampai l0 suku kata.
3.Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun. Bagian ini disebut isi pantun.
4.Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut dengan abjad /ab-ab/. Maksudnya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi pantun anak-anak, pantun muda-mudi, dan pantun tua.
Syarat-syarat pantun adalah sebagai berikut:
1.Terdiri atas empat baris.
2.Tiap baris terdiri atas 9 sampai l0 suku kata.
3.Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi maksud si pemantun. Bagian ini disebut isi pantun.
4.Pantun mementingkan rima akhir dan rumus rima itu disebut dengan abjad /ab-ab/. Maksudnya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
Berdasarkan isinya, pantun dibedakan menjadi pantun anak-anak, pantun muda-mudi, dan pantun tua.