Kamus Istilah Bahasa dan Sastra Indonesia
A
afiks : bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal.
alur : 1 rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; 2 jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat).
amanat : 1 keseluruhan makna atau isi pembicaraan untuk dimengerti dan diterima pendengar atau pembaca; 2 gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin
disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.
antologi : kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa pengarang.
B
bait : satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris.
baris : 1 deret; leret; banjar; jajar; 2 berbaris; 3 garis lurus; coret; setrip; 4 barisan; pasukan; 5 deretan huruf pada tulisan atau cetakan; 6 tanda bunyi dalam tulisan Arab.
benefaktif : bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain.
berita : 1 cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar; 2 laporan; 3 pemberitahuan; pengumuman.
bibliografi : daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah
tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu; daftar pustaka.
biografi : riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain.
bunyi : 1 sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga; 2 nada; laras (pada alat musik atau nyanyian); 3 kesan pada pusat syaraf sebagai akibat getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahanperubahan dalam tekanan udara; 4 ucapan apa yang tertulis (surat, huruf).
C
catatan kaki : keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok).
citraan : cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambar visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupkan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi.
D
daftar pustaka : daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut
abjad.
data : 1 keterangan yang benar dan nyata; 2 keterangan atau bahan nyata yang dapat
dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
debat : pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi
alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
deduksi : penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum; penyimpulan dari yang umum ke
yang khusus.
deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian.
deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya.
diksi : pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).
diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
E
eksposisi : 1 uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan; 2
pameran; 3 bagian awal karya sastra yang berisi keterangan tentang tokoh dan latar.
ekstrinsik : berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa); bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak
termasuk intinya.
elipsis : tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...), menggambarkan kelmat yang terputusputus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan.
eufemisme : ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan.
F
fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
faktual : berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran.
fiksi : 1 cerita rekaan (roman, novel); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; 3 pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran.
fonem : satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna.
G
grafik : lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar.
H
hikayat : karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk
meramaikan pesta.
hiperbol : ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu.
I
ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan.
imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) untuk menciptakan gambar (lukisan, karangan) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.
indeks : daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai
halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan.
induksi : metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum; penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan
yang khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah khusus.
imbuhan : bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks.
intonasi : 1 lagu kalimat; 2 ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi).
intrinsik : terkadung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat
seseorang, atau suatu peristiwa.
irama : 1 gerakan berturut-turut secara teratur; ritme; 2 alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa); 3 alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada
(dalam puisi).
ironi : 1 kejadian atau situasi yang bertentang dengan yang diharapakan atau dengan yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir; 2 majas yang menyatakan
makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya.
J
jeda : 1 waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan
atau dua babak (seperti dalam olahraga); 2 hentian sebentar dalam ujaran (sering
terjadi di depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah).
K
kalimat tunggal : kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa.
kausatif : bentuk verba yang menyatakan sebab atau menjadikan.
kutipan : 1 pungutan; petikan; nukilan; sifat; 2 pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.
konfiks : afiks tunggal yang terdiri dari dua unsur yang terpisah.
kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa).
L
lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.
latar : 1 permukaan; 2 halaman; 3 rata; datar; 4 dasar warna (pada pakaian, dsb); 5
keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra; 6 keadaan atau situasi (yang menyertai ujaran atau percakapan); 7 dekor pemandangan yang dipakai dalam pementasan drama, seperti pengaturan tempat kejadian, perlengkapan, dan pencahayaan.
litotes : pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan, dan menyatakan kebalikannya.
logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal.
M
mada : (madar) tidak berperasaan; tebal telinga.
majas : cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain;
kiasan.
makna denotatif : makna yang bersifat denotatif.
metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
metonimia : majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.
mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka.
morfem : satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan
tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.
morfofonemik : telaah tentang perubahan-perubahan fonem yang terjadi sebagai akibat pertemuan (hubungan) morfem dengan morfem lain.
morfologi : cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya.
N
narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan.
nasalisasi : pelepasan udara melalui hidung pada waktu menghasilkan bunyi bahasa; penasalan.
nonfiksi : yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan.
O
opini : pendapat; pikiran; pendirian.
P
paradoks : pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks.
parafrasa : 1 pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian; 2 penguraian kembali suatu teks
(karangan) dalam bentuk (susunan katakata) yang lain dengan maksud untuk dapat
menjelaskan makna yang tersembunyi.
paragraf : bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea.
penalaran : 1 cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis;
jangkauan pemikiran; 2 hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar
dan bukan dengan perasaan atau pengalaman; 3 proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip.
personifikasi : pengumpaan (perlambangan) benda mati sebagai orang atau manusia.
pidato : 1 pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak; 2 wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khayalak.
pleonasme : pemakaian kata-kata yang lebih daripada apa yang diperlukan.
puisi : 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi,
irama, dan makna khusus; 3 sajak.
prefiks : imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar; awalan.
proses : 1 runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu; 2 rangkaian
tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk; 3 perkara dalam
pengadilan.
R
rasionalisasi : 1 proses, cara, perbuatan menjadikan bersifat rasional; proses, cara,
perbuatan merasionalkan (sesuatu yang mungkin semula tidak rasional); 2 proses,
cara, perbuatan yang rasional (menurut rasio) atau menjadikan nisbahnya patut (baik).
S
resensi : pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.
responden : penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian).
retoris : (retorik) bersifat retorika.
rima : pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan.
sarkasme : (penggunaan) kata-kata pedas untuk meyakiti hati orang lain; cemoohan atau
ejekan kasar.
serapan : 1 hasil menyerap (menghisap melalui liang-liang renik); yang diserap; 2 alat untuk menyerap; 3 lubang berisi ijuk dsb untuk tempat air kotoran.
simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit.
sinekdoke : 1 majas pertautan yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya: pars pro toto; 2 majas pertautan yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya: totem pro parte; 3 majas pertautan yang menyebutkan nama bahan sebagai pengganti nama barang yang terbuat dari bahan itu.
sinisme : 1 pandangan atau pernyataan sikap mengejek atau memandang rendah; 2 pandangan atau gagasan yang tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat
baik yang ada pada manusia.
sinopsis : ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan
asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi.
sistematis : teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik
situs : 1 daerah temuan benda-benda purbakala; 2 tempat yang tersedia untuk lambang suatu inskripsi; tempat pada suatu papan yang dapat dan tidak dapat dilubangi.
suasana : 1 hawa; udara; 2 keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu; 3
keadaan suatu peristiwa.
sufiks : afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar.
T
tabel : daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak.
teks : 1 naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran,
berpidato, dsb; 2 wacana tertulis.
tema : pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb).
tempo : 1 waktu; masa; 2 ketika; saat; 3 kesempatan; 4 kelonggaran (untuk berpikir
dsb); 5 batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan).
tipografi : ilmu cetak; seni percetakan.
tokoh : 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis; 2 bentuk badan; perawakan; 3 orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam bidang politik, kebudayaan, dsb); 4 pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.
topik : 1 pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi; 2 hal yang menarik perhatian umum pada waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan.
transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek.
U
unsur berita : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah berita); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah berita.
unsur sastra : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah sastra); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah sastra.
V
visual : dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan.
W
wartawan : orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis.
wawancara : 1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk
dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat
kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; 2 tanya
jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar
pekerjaan; 3 tanya jawab peneliti dengan narasumber.